Fenomena superkonduktivitas ditemukan tahun 1911 pada suhu sangat dekat dengan nol mutlak (0 K atau -273.15 °C). Superkonduktivitas adalah kemampuan menghantarkan listrik tanpa hambatan. Tahun 1986, dua kimiawan Swiss menemukan kalau lantanum tembaga oksida yang dikotori dengan barium menjadi superkonduktor pada suhu “tinggi” yaitu 35 K (-238 °C). Sejak itu, bahan superkonduktor baru terus ditemukan yang bekerja di atas suhu nitrogen dingin yaitu 77 K (-196 °C). Selain minat ilmiah murni, sebagian besar penelitian berpusat pada penerapan superkonduktivitas.
Dua abad lalu, revolusi kimia Lavoisier masih dapat dipertanyakan oleh emigran Ingris Joseph Priestley. Satu abad lalu, kenyataan fisik dari atom masih diragukan banyak orang. Sekarang, kimiawan dapat memutar balikkan atom satu demi satu lewat mikroskop penerowongan pindai (scanning tunneling microscope), dan teknik lainnya yang dikenal sebagai nanoteknologi. Sejarah kimia adalah kisah yang luar biasa.
0 komentar:
Posting Komentar